Nah, dorongan orang tersebut untuk berlatih rupanya sangat kuat (hebat). Hanya, setiap kali ingin mewujudukan dorongan itu, dia mengalami kebingungan apa yang harus ditulisnya? Eh, siapa tahu ada orang lain seperti dia yang punya semangat hebat untuk
Berlatih menulis tetapi mengalami kebingungan untuk memulai menulis. Tiga cara saya memulai menulis yang saya coba ringkaskan di bawah ini semoga dapat membantu orang-orang nyang ingin mengawali menulis dengan enak dan lancar.
Saya tidak akan memberikan cara yang terbaik untuk mengatasi persoalan bagaimana mengawali menulis. Di sini saya hanya ingin bercerita saja tentang pelbagai cara memulai menulis yang saya ketahui dan berkali-kali saya coba, dengan berselang-seling, dan berhasil membantu saya. Silakan Anda pahami dan pilih mana yang kira-kira cocok untuk Anda. Tentu, saya menyarankan agar Anda mencoba mempraktikkannya karena hanya memahami tanpa mempraktikannya ya apa yang saya sampaikan ini tidak akan mengubah diri Anda secara signifikan.
Pertama, ikuti cara yang dianjurkan Peter Elbow. Elbow menganjurkan untuk menulis-bebas (free writing) baik ketika Anda sudah punya topik atau belum. Anjuran Elbow ini, kalau dalam olahraga, disebut sebagai pemanasan (warming up). Kira-kira berapa lama warming up-nya? Tidak perlu dibatasi. Yang menentukan adalah si pelaku menulis sendiri. Artinya, gerakkan tangan dan pikiran Anda untuk terus menulis tanpa ada kegiatan mengoreksi. Alirkan saja dan ketikkan saja sehingga Anda merasakan ada sesuatu yang kemudian enak dan nyaman untuk dituliskan menjadi sebuah cerita atau tulisan yang mengandung gagasan baru.
Kedua, gunakan mindmapping (pemetaan pikiran). Ini sebuah cara memulai menulis dengan menggunakan gambar atau “peta” (pikiran). Anda perlu menentukan sebuah topik. Boleh bebas atau boleh yang terkait dengan topik yang ingin Anda tulis. Upayakan penentuan topiknya satu kata saja, misalnya “batu”. Kata “batu” ini lantas Anda tulis di tengah persis (di pusat) di selembar kertas folio putih yang diletakkan secara memanjang (landscape). Dari kata “batu” itu tarik satu garis menyamping. Di atas garis yang Anda tarik menyamping itu letakkan satu kata sembarang atau yang terkait dengan “batu”, misalnya kata “hujan” atau “hitam”. Setelah itu, tarik lagi satu garis menyamping tetapi berlawanan dengan yang sebelumnya. Lakukan hal yang sama, yaitu meletakkan sebuah kata, misalnya “bata”. Anda boleh terus menarik garis sebanyak mungkin untuk mengembangkan pikiran Anda.
Setelah itu, perhatikan satu cabang garis yang menarik perhatian Anda. Awali dari pusat, “batu”. Mungkin Anda bisa melihat kaitan antara “batu”, “bata”, dan (Anda menambahkan satu garis yang ada di “bata” dengan kata) “bola”. Dengan mengikuti “peta” berupa garis “batu”-“bata”-“bola”, Anda dapat menuliskan sesuatu sesuai keinginan Anda dan berpijak pada tiga kata tersebut.
Ketiga, dengan membaca suatu teks baik teks itu berasal dari buku, majalah, koran, ataupun pengumuman. Setelah selesai Anda baca, renungkanlah apa yang Anda baca itu. Bertanyalah, “Apa yang aku baca tadi ya? Apa yang kudapat dari kegiatan membacaku tadi ya?” Lantas, tulislah pemahaman Anda atau pandangan Anda atas hal-hal apa saja yang Anda baca tadi.
Semoga bermanfaat.[]
Dari Catatan Hernowo
seseorang yg bertanya tu siapa pak ?
BalasHapus